12 Januari 2011

Lokasi Makam Tan Malaka Positif Ada di Kediri

Rabu, 12/01/2011 15:01 WIB
Lokasi Makam Tan Malaka Positif Ada di Kediri
Samsul Hadi - detikSurabaya



Kediri - Di tengah pengekangan yang terus dilakukan terhadap sosok Tan Malaka, ada kabar baru soal misteri keberadaan makamnya. Sebuah uji forensik telah membuktikan kalau sebuah makam di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, adalah positif milik tokoh nasional itu.

Informasi kebenaran makam Tan Malaka berada di Kediri, disampaikan oleh Kepala Desa Selopanggung, Muhammad Zairi. Kebenaran tersebut didapatkan berdasarkan keterangan lisan Tim Identifikasi Forensik Tan Malaka.

"Saya sudah menghubungi Mas Abi (Abi Setyo Nugroho, sekretaris Tim Identifikasi Forensik Tan Malaka), dan dia membenarkan yang ada di Desa Selopanggung itu adalah makamnya Tan Malaka. Tak berselang lama saya juga dikirimi surat yang membenarkan makam Tan Malaka ada di Kediri," jelas Zairi kepada detikcom di rumahnya, Rabu (12/1/2011).

Zairi mengatakan, dia sudah memberi tembusan pada Dinas Sosial Kabupaten Kediri untuk bisa dihubungkan dengan Kementerian Sosial, perihal wacana pembangunan makam Tan Malaka ke depan. Diakuinya, rencana tersebut sudah ada meski belum bisa direalisasikan.

"Saya pikir kalau akhir tahun kemarin kan memang banyak bencana, jadi anggaran Kementerian Sosial banyak tersedot ke sana. Tapi yang pasti mereka sudah mewacanakan, tinggal action-nya saja yang belum," sambung Zairi.

Sementara Sekretaris Tim Identifikasi Forensik Tan Malaka Abi Setyo Nugroho juga membenarkan kabar yang disampaikan Zairi. Dari 3 metode pemeriksaan terhadap kerangka yang diambil dari Desa Selopanggung tanggal 12 September 2009 silam, yaitu odontologi atau susunan gigi, antropologi forensik dan DNA, 2 di antaranya sudah dipastikan positif.

"Sekarangan hanya tinggal pengujian DNA saja yang belum selesai dan masih dilakukan di Korea Selatan. Kalau odontologi dan atropologi forensik sudah positif," kata Abi kepada detikcom melalui sambungan telepon.

Abi lantas menyebutkan sejumlah hasil pemeriksaan forensik, di mana dari odontologi ditemukan kemiripan terhadap sosok Tan Malaka. Antara lain kerangka adalah seorang laki-laki, ras Mongoloid, usia 40-60 tahun, atrisi berat pada semua permukaan gigi depan, dan ada riwayat pernah sakit gigi.

Sementara pemeriksaan antropologi forensik menunjukkan kerangka adalah seorang laki-laki, ras Mongoloid, tinggi badan 163-165 cm, dikubur secara Islam, tanda patah tulang tidak jelas. Data tersebut sama dengan ciri-ciri Tan Malaka yang disampaikan pihak keluarga, yaitu Tan Malaka adalah seorang laki-laki, usia 52 tahun (1897-1949) pada saat meninggal, ras Mongoloid, suku Minang, tidak kawin, tinggi badan 160-165 cm, golongan darah tidak diketahui dan tidak merokok.

Hasil pemeriksaan forensik juga menyebutkan kerangka terduga Tan Malaka dimakamkan terbaring dalam posisi miring menghadap ke barat atau secara Islami. Posisi kedua lengan bawah tersilang ke belakang. Di sekitar leher, tungkai maupun lengan tidak didapatkan tali maupun bahan pengikat lainnya. Temuan ini sesuai dengan cerita sejumlah saksi sejarah yang menyebutkan Tan Malaka dimakamkan secara Islam. Tan Malaka pun saat meninggal tangannya terikat ke belakang.

"Sekarang tinggal menunggu uji DNA-nya. Semoga benar, sehingga semua bisa segera ada kejelasannya," pungkas Abi.

Datuk Tan Malaka yang bernama asli Ibrahim merupakan pejuang kemerdekaan yang misterius. Hingga saat ini, tidak diketahui secara persis di mana dia dimakamkan. Proses kematiannya juga misterius, meski banyak tulisan bahwa dia meninggal setelah ditembak aparat militer. Sejarah Tan Malaka dihitamkan, karena dia dituding terlibat komunis.

(bdh/bdh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar