10 November 2011

M Nuh: Sjafruddin Prawiranegara Presiden RI Tahun 1948-1949

Rabu, 09/11/2011 17:49 WIB 

M Nuh: Sjafruddin Prawiranegara Presiden RI Tahun 1948-1949

Anwar Khumaini - detikNews

Sjafruddin Prawiranegara/wikipedia
Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengaku jasa Sjafruddin Prawiranegara sudah diajarkan sejak dulu dalam buku pelajaran sejarah. Menurutnya jasa terbesar Sjafruddin adalah saat menjadi Presiden RI tahun 1948 sampai 1949, ketika Yogyakarta jatuh dan Soekarno Hatta ditawan Belanda.

"Sekarang kan juga sudah ada. Kalau dia tidak ada dalam sejarah masa orang tahu bahwa beliau pernah menjadi presiden tahun 1948-1949," ujar M Nuh saat ditemui di kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Rabu (9/11/2011).

Nuh menjelaskan saat kepemimpinan Sjafruddin dianggap sebagai masa transisi. Karena itu Sjafruddin tidak tercatat sebagai Presiden RI kedua, melainkan Soeharto.

"Itu sudah ada dalam sejarah, semua orang tahu itu masa transisi. Maka biarkan sejarah itu berbunyi apa adanya dan itulah yang kita sampaikan ke masyarakat, jangan dikurangi jangan ditambahi. Jadi apa adanya. Jangan sampai nilainya berbeda," tutup Nuh.

Pemerintah mengangkat Sjafruddin Prawiranegara sebagai pahlawan nasional. Peran Sjafruddin Prawiranegara sangat besar pada saat Indonesia dilanda agresi militer Belanda II. Saat itu Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda, Soekarno-Hatta ditawan Belanda. Sjafruddin-lah yang ditugasi membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 22 Desember 1948 di Sumatera. 

Selama 6 bulan, Sjafruddin menjalankan pemerintahan RI dari dalam hutan belantara. Mereka terus mempropagandakan pemerintahan Indonesia masih ada. Aksi Sjafruddin berhasil, dunia internasional akhirnya memaksa Belanda menghentikan agresi militer mereka. Tanpa PDRI, belum tentu Belanda mau maju ke meja perundingan. Sjafruddin menyelamatkan republik, tapi selama puluhan tahun jasanya seolah terlupakan.

(rdf/vit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar