Prof Ganjar:
Kang Ibing 'Pelawak dan Pendakwah'
Senin, 18 Mei 2009 16:46 WIB
BANDUNG--MI: Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Prof Dr Ganjar Kurnia DEA yang memiliki perhatian besar terhadap kalangan seniman akan memberikan apresiasi terhadap seniman Sunda Kang Ibing.
Apresiasi terhadap seniman yang disebutnya 'Pelawak dan Pendakwah' itu diberikan dalam sebuah pergelaran bertajuk 'Wanoh Jero ka Kang Ibing' 20 Mei 2009 di Graha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad Jalan Dipati Ukur Bandung, kata Ketua Humas Unpad Weny Widyowati MSi, Senin (18/5). Kang Ibing pelawak legendaris yang juga merambah ke dunia seni dakwah ini tidak hanya dikenal masyarakat Sunda, tetapi juga masyarakat Indonesia.
Rektor Unpad Prof Ganjar Kurnia yang pernah menjabat Atase Pendidikan pada Kedubes RI di Prancis itu mengaku mengenal pertama kali sosok pencinta buku itu di organisasi Daya Mahasiswa Sunda (Damas). Kang Ibing disebut Prof Ganjar merupakan satu-satunya seniman yang menguasai begitu banyak talenta. "Dia menulis puisi, menulis naskah drama, membuat syair lagu, membaca sajak, bahkan menjadi dai, deklamator, dan ia juga dikenal sebagai komentator olahraga. Kang Ibing sosok yang multi-talenta, sangat banyak kemampuannya," ucapnya.
Pergelaran tersebut diadakan untuk memperkenalkan kepada masyakarat sosok Kang Ibing secara keseluruhan. Dalam pergelaran tersebut, Kang Ibing akan menampilkan sejumlah karya yang pernah dihasilkan semenjak menekuni dunia seni pada 1974. Akan ada banyak acara bagus dalam pergelaran itu, seperti kakawen wayang, pencak, lagu-lagu yang pernah diciptakannya, dan masih banyak lagi.
Selama ini masyarakat mengenal kemampuan seni Kang Ibing di permukaannya saja. Masyarakat banyak menyebut Kang Ibing sebagai pelawak dan pedakwah. Namun, kenyataannya pria kelahiran Sumedang ini mampu berkarya lebih dari sekadar guyonan. "Lawakannya sangat kontekstual dengan isu yang sedang hangat dibicarakan masyarakat yang ia bawakan dengan gayanya sendiri, dan itu artinya kan Kang Ibing benar-benar mengikuti perkembangan saat ini," katanya.
Rektor Unpad Prof Ganjar Kurnia mengungkapkan sulit menemukan sosok yang memiliki kekayaan seni layaknya Kang Ibing. "Pelawak-pelawak saat ini hanya bisa berguyon karena menghafal skenario. Sementara Kang Ibing dapat melakukannya dengan sangat spontan, namun dengan kandungan makna yang dalam dan berisi," katanya.
Kekaguman terhadap Kang Ibing juga disampaikan oleh teman karibnya sejak SMP, Zahir Zachri yang mengatakan Kang Ibing adalah sosok yang memiliki sifat humor yang spontan, namun bukan sekadar penghibur konyol. Menurut Zahir, pria yang memulai kariernya sebagai pemain film 'Si Kabayan' ini sangat pandai dalam menulis skenario untuk lakon.
Begitu melimpahnya potensi dan kecerdasan yang Kang Ibing miliki, Zahir berpendapat, seharusnya hal itu dapat lebih banyak disumbangkan kepada masyarakat. "Kang Ibing punya kepekaan tinggi terhadap kondisi bangsa ini, kenapa tidak terjun saja ke dunia politik, misalnya dengan menjadi calon legislatif. Dengan aktif di politik kan, banyak hal buruk bisa diubah," saran Zahir pada Kang Ibing.
Ketika ditanya tentang saran tersebut, Kang Ibing justru dengan tegas menolaknya. Menurut dia, masyarakat banyak lupa terhadap ujung tombak kehidupan bermasyarakat yang ada pada Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Kang Ibing yang menjadi Ketua RW di daerah tempat tinggalnya ini mengatakan untuk mengubah masyarakat tidak perlu aktif di dunia politik seperti yang disarankan Zahir.
"Selama ini saya lakukan adalah berdakwah lewat seni, meskipun tidak melakukan riset tentang pengaruh dakwah pada masyarakat, tetapi saya yakin ada pesan yang sampai pada masyarakat," ujar Kang Ibing yang mengaku telah berdakwah hingga ke Australia, Korea, dan Jepang di sela-sela gladi bersih persiapan pagelaran.
Pada pergelaran yang akan menampilkan seluruh karyanya itu, Kang Ibing pemilik nama lengkap Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata juga akan memperlihatkan kepada penonton sisi lain dari kehidupannya berkesenian dan akan menunjukkan kepiawaiannya bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berdakwah, dan berkesenian mulai dari membaca puisi, menyair lagu, membuat naskah dan menyutradarai film dan lainnya. (Ant/OL-04
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar